Jumat, 07 April 2017

40 Santriwati MA Ali Maksum Ikuti Pelatihan Jurnalistik

Krapyak, Pesantren Al-Amien Purwokerto. Sebanyak 40 santriwati Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum tingkat Madrasah Aliyah mengikuti Training and Workshop Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Lentera Foundation bersama Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) dan Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta (US Embassy).

Tema pelatihan ini Journalism Training and Women Leadership Program for Female Students in Islamic Boarding School (pesantren). Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada 14-15 September 2015 di gedung pengajian Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta.

40 Santriwati MA Ali Maksum Ikuti Pelatihan Jurnalistik (Sumber Gambar : Nu Online)
40 Santriwati MA Ali Maksum Ikuti Pelatihan Jurnalistik (Sumber Gambar : Nu Online)


40 Santriwati MA Ali Maksum Ikuti Pelatihan Jurnalistik

Dalam acara pembukaan, Indar, perwakilan dari Kedutaan Amerika menyampaikan sambutan dan rasa senang bisa mengadakaan pelatihan ini di pesantren. "Kami merasa senang, selain bisa mengunjungi pesantren, kami juga berharap potensi-potensi besar yang dimiliki santri khususnya santriwati bisa dikembangkan terutama bidang jurnalistik," katanya.

Dari pihak yayasan pondok pesantren yang diwakili oleh Ibu Ny Hj Maya Fitria sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. "Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak penyelenggara dan kami berharap para santriwati mendapat pemahaman dan pengalaman dalam pelatihan ini," jelasnya.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Pelatihan ini sebelumnya juga dilaksanakan di PPMI Assalaam Solo. Kemudian usai dari pesantren Krapyak, kegiatan ini akan dilanjutkan ke Semesta Boarding School Semarang. (Muyas/Fathoni)

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/62180/40-santriwati-ma-ali-maksum-ikuti-pelatihan-jurnalistik

Kamis, 06 April 2017

Gus Mus Ingatkan Para Kiai Tak Terjebak Pilkada

Yogyakarta, Pesantren Al-Amien Purwokerto. Wakil Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri mengingatkan kalangan kiai dan pesantren agar memainkan peran sebagai penjaga akhlak bangsa, dan tidak terjebak dalam peran-peran instrumental, seperti turut menjadi tim sukses calon dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini menyampaikan hal tersebut pada pembukaan sarasehan Pesantren dan Krisis Akhlak Bangsa yang diselenggarakan Komunitas Majma Buhust An-Nahdliyyah di Magelang, Jawa Tengah, Ahad, (19/10) lalu.

Di tengah merebaknya korupsi oleh para pejabat, peran kiai sebagai penjaga moralitas ditunggu sekaligus layak dipertanyakan secara kritis, apakah menjadi solusi atau justru bagian dari masalah bangsa.

Gus Mus Ingatkan Para Kiai Tak Terjebak Pilkada (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Mus Ingatkan Para Kiai Tak Terjebak Pilkada (Sumber Gambar : Nu Online)


Gus Mus Ingatkan Para Kiai Tak Terjebak Pilkada

Menurut Gus Mus, situasi kebangsaan saat ini benar-benar telah krisis. Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan bukan saja melanda kalangan eksekutif dan legislatif namun juga Yudikatif. Penyelewengan penegak hukum merupakan pertanda masyarakat sedang menyongsong masa kehancuran. Berbagai kasus yang mencuat saat ini, bagi Gus Mus, juga mengindikasikan adanya upaya menghabisi orang-orang baik di negeri ini.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Dalam sarasehan tersebut dibahas berbagai persoalan kebangsaan, kepesantrenan, dan ke-NU-an. Forum ini dihadiri sekitar 40 kiai dari DI Yogyakarta dan Karesidenan Kedu, Jawa Tengah. Majma Buhust An-Nahdiyyah adalah forum diskusi yang didirikan KH Mustofa Bisri (Rembang) dan KH Mahfudz Ridwan (Salatiga), yang aktif mengkaji berbagai topik ke-NU-an, kepesantrenan, dan kebangsaan.

Turut hadir KH Abdul Ghofur Maimun dari Sarang, KH Yahya Cholil Tsaquf (Rembang), KH Mahfudz (Maron), dan KH Muadz Thohir (Pati). Hadir pula kiai dari Magelang, yaitu KH Said, KH Aziz, dan Dr Thonthowi. Sedangkan dari Yogyakarta, tampak KH Asyhari Abta, KH Mutashim Billah, Dr Waryono Abdul Ghofur, Dr Sahiron, dan Kiai Jadul Maula.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

KH Muzammil (Bantul), KH Masduqi Mahfudz, KH Dr Tamyiz Mukharrom, KH Abdullah Hasan (Sleman), KH Munir (Kota Gede), Muhammad Mustafied (Mlangi), dan puluhan Kiai muda lainnya juga turut serta dalam kegiatan tersebut. (Dwi Khoirotun Nisa/Mahbib)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/47779/gus-mus-ingatkan-para-kiai-tak-terjebak-pilkada

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Sabtu, 01 April 2017

Muslimat NU Diajak Perhatikan Kelompok Radikal

Semarang, Pesantren Al-Amien Purwokerto. Muslimat NU diajak memperhatikan lingkungan sekitarnya. Jika ada kelompok atau perorangan yang mengajarkan radikalisme atau berbuat radikal, terlebih berkedok agama, diminta diperhatikan.

Badan Otonom Nahdlatul Ulama ini dinilai punya peran yang strategis dan mampu melakukan hal itu karena memiliki jaringan luas dan akar yang kuat di masyarakat bawah. Karena anggotanya adalah para ibu-ibu, warga Muslimat NU dipandang bisa melakukan pengawasan itu.

Muslimat NU Diajak Perhatikan Kelompok Radikal (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Diajak Perhatikan Kelompok Radikal (Sumber Gambar : Nu Online)


Muslimat NU Diajak Perhatikan Kelompok Radikal

Hal itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dalam acara Sosialisasi Putusan MPR RI di Lingkungan PW Muslimat NU Jawa Tengah di Aula I Kampus I IAIN Walisongo Semarang, kemarin.

Acara dihadiri rektor IAIN Walisongo Dr Muhibbin Nur, Sekretaris Umum PWNU Jateng Arja Imroni, sejumlah pimpinan badan otonom NU tingkat Jawa Tengah, dan para pimpinan PC Muslimat NU se-Jawa Tengah.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Jika di lingkungan ibu-ibu ada orang yang berperliku aneh dalam beragama. Cenderung radikal dan membuat keresahan, harap diawasi. Diperhatikan. Syukur bisa dicegah. Karena anak-anak itu adalah anak-anak kita, tutur anggota MPR asal Jawa Timur ini.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah melantik Pimpinan Wilayah Muslimat NU Jawa Tengah Periode 2010-2015 dan memberi pengantar sambutan dalam Rapat Kerja yang diadakan usai sosialiasi rampung.

Sementara itu DPR RI Zainut Tauhid Sa`adi selaku badal (pengganti) ketua MPR RI menyampaikan, Indonesia dibangun dengan Empat Pilar Wawasan Kebangsaan. Yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Anggota Badan Legislasi DPR dari Fraksi PPP ini menjelaskan, sosialisasi itu adalah hasil kesepakatan MPR RI dengan Muslimat NU yang digelar dengan tujuan meningkatkan wawasan kebangsaan dalam memperkokoh NKRI. Sosialisasi putusan MPR RI dilaksanakan sebagai pelaksanaan amanat Pasal 8 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

Diharapkan dari sosialisasi ini, warga NU semakin cinta dan mengerti Undang-Undang Dasar (UUD). Tidak hanya melaksanakannya saja, tetapi juga dapat memahami dan mampu mengkritisinya, kata anggota Komisi VI DPR asal Jepara ini.

Dalam paparannya, ia menerangkan tentang Tugas dan fungsi MPR RI, pembubaran Dewan Pertimbangan Agung (DPA) serta amandemen TAP MPR yang berisi penegasan bahwa Presiden tidak dapat dijatuhkan dengan alasan politik.

Selain itu, perubahan UUD 1945 dilakukan MPR guna penyempurnakan ketentuan fundamental ketatanegaraan Indonesia sebagai pedoman utama mengisi tuntutan reformasi dan memandu arah perjalanan bangsa dan negara masa kini dan masa datang.

Redaktur : Mukafi Niam

Kontributor: Muhammad Ichwan

Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/34323/muslimat-nu-diajak-perhatikan-kelompok-radikal

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Rabu, 22 Maret 2017

Mahasiswa Peminat Tarekat di Jawa Barat Terwadahi

Bandung, Pesantren Al-Amien Purwokerto. Puluhan mahasiswa dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat membentuk kepengurusan MATAN (Mahasiswa Ahli Thariqah Mutabarah An Nahdliyah) Jabar di Cileunyi, Bandung, Sabtu (14/2). Salah seorang pengurus pusat MATAN Muhammad Rido hadir pada pelantikan pengurus MATAN Jabar yang diamanahkan kepada Ajid Tohir.

Rido menyambut baik wadah tarekat bagi mahasiswa di Jabar. Menurutnya, salah satu tujuan dibentuknya MATAN memang untuk mengisi ruang batin di kalangan mahasiswa.

Mahasiswa Peminat Tarekat di Jawa Barat Terwadahi (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa Peminat Tarekat di Jawa Barat Terwadahi (Sumber Gambar : Nu Online)


Mahasiswa Peminat Tarekat di Jawa Barat Terwadahi

"Ini pengalaman saya, masih muda sudah masuk tarekat, apa kuat? Kalau ditelusuri lebih jauh ternyata anggapan seperti itu merupakan warisan kolonial," ujarnya.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Tujuan kolonial, lanjut Rido, melemahkan Islam di Nusantara, karena perlawanan terhadap kolonial selalu melibatkan penganut tarekat sehingga dibuatlah provokasi bahwa masuk tarekat minimal harus berusia 40 tahun sebagaimana usia kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Rido juga mengingatkan agar MATAN tidak dibawa ke politik praktis. Ini merupakan nasihat sesepuh JATMAN Habib Luthfi (Abah).

Pesantren Al-Amien Purwokerto

"Abah menginginkan mahasiswa MATAN itu harus mempunyai jiwa nasionalis cinta NKRI, kemudian berintelektual dan juga sufistik. Abah juga melarang keras pengurus MATAN membawa MATAN secara organisasi dalam politik praktis," tambahnya. (Aiz Luthfi/Alhafiz K)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/57615/mahasiswa-peminat-tarekat-di-jawa-barat-terwadahi

Minggu, 19 Februari 2017

Meninggal Dalam Keadaan Sujud, Ini Kebaikan Haji Miftah

Pesantren Al-Amien Purwokerto - H. Miftah Arifin, warga Kauman, Kec. Lawang, Kab. Malang, Jawa Timur, meninggal dalam kondisi masih sujud sedang mengerjakan shalat ba'diyah Isya di Masjid Babussalam, Selasa (03/01/2017) malam.

Cerita yang didapatkan Pesantren Al-Amien Purwokerto menyebutkan, saat Haji Miftah jamaah Isya, ia terlihat masih sehat, tidak ada tanda sakit atau apapun. Habis Isya, ketika jamaah bubar, masjid akan ditutup oleh petugas, ternyata ia masih saja sujud shalat ba'diyah Isya', padahal jamaah lain yang juga mengerjakan shalat ba'diyah Isya' di sana sudah pulang sebagian.

Setelah didekati, Miftah bukan hanya sujud, tapi sudah wafat, kembali kepada Allah dalam posisi yang sangat indah. Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun. Kabar tentang kematian Haji Miftah yang biasa memandikan jenazah tersebut pun akhitnya tersebar di jejaring WhatsApp hingga mengundang bela sungkawa sekaligus kagum. Ini bukan kematian biasa, kata salah satu netizen, dikutip Pesantren Al-Amien Purwokerto.

Entah kebaikan apa yang pernah dilakukan oleh Haji Miftah tersebut hingga mendapatkan kehormatan di saat-saat akhir hidupnya. Sumber Pesantren Al-Amien Purwokerto menyebutkan, ia adalah warga nahdliyyin yang taat beribadah. Dia dikenal sebagai orang yang ikhlas memandikan jenazah muslimin lain ketika meninggal.

Nabi bersabda, "seseorang kelak akan wafat, tergantung perbuatan yang ia biasakan saat hidup".

Seorang alim berkata, "bacalah rotibul haddad, insya Allah kamu sedang dituntun menuju khusnul khotimah". Alfatihah buat Mbah Haji Miftah Arifin. [Pesantren Al-Amien Purwokerto

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/meninggal-dalam-keadaan-sujud-ini-kebaikan-haji-miftah.html

Minggu, 05 Februari 2017

Kesan Raja Salman terhadap Rakyat Indonesia

Jakarta, Pesantren Al-Amien Purwokerto. Kunjungan diplomatik Raja Saudi Arabia Salman bin Abdul Aziz Al-Saud ke Indonesia, Rabu (1/3) menjadi perbincangan utama media dan netizen di dunia maya. Perbincangan heboh itu bahkan terjadi sebelum Raja Salman menginjakkan kakinya di Indonesia karena sejumlah hal yang tidak biasa dalam sebuah kunjungan diplomatik.

(Baca:Rombongan Kunjungan Raja Saudi, 1.500 Orang, 10 Menteri, dan 25 Pangeran)

Kesan Raja Salman terhadap Rakyat Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Kesan Raja Salman terhadap Rakyat Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)


Kesan Raja Salman terhadap Rakyat Indonesia

Namun, Indonesia menyambut baik kunjungan Raja Saudi untuk pertama kalinya setelah terakhir 47 tahun silam. Raja Salman pun memberikan kesan tersendiri terhadap sambutan Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia yang dinilainya hangat dan ramah.

Saya sangat senang sekali saat ini berada di Indonesia. Senang sekali dengan rakyat Indonesia, dan saat ini saya sedang bersama yang mulia Presiden Indonesia, ujar Raja Salman dalam kesempatan makan bersama Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Pernyataan Raja Salman itu direkam Presiden Jokowi dalam video vlog pribadinya saat makan bersama. Dalam video yang diunggah juga di Fanpage Presiden Joko Widodo, Raja Salman menuturkan bahwa rakyat Indonesia baginya adalah saudara.

Dan bagi kami, rakyat Indonesia merupakan saudara kami dan juga rakyat yang sangat mulia, ujar mantan Gubernur Riyadh ini.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Sebelumnya, Jokowi memberikan keterangan dalam vlognya bahwa dirinya sedang bersantap siang dengan Raja Salman dengan mengarahkan kamera videonya ke arah sang Raja yang terlihat sedang menikmati makanan berkuah.

Kunjungan Sri Raja Salman ini merupakan kunjungan balasan atas kedatangan saya ke Arab Saudi tahun 2015 yang lalu, ujar Jokowi.

Saat itu, imbuh Jokowi, dirinya menyampaikan agar Raja Salman bisa berkunjung ke Indonesia. Kunjungan ini juga merupakan kunjungan bersejarah setelah 47 tahun Raja Saudi Arabia datang ke Indonesia.

Mantan Wali Kota Solo ini berharap, kunjungan ini bisa meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dan Saudi Arabia.

Hubungan yang saling menguntungakan, tegas Jokowi.

Dalam kunjungan ini, pemerintah Indoensia dan Arab Saudi menandatangani sejumlah kerja sama strategis di beberapa bidang. Selanjutnya, Raja Salman diagendakan memberikan sambutan di DPR RI dan berkunjung ke Masjid Istiqlal.

Dalam rentang kunjungan yang berlangsung pada 1-9 Maret 2017 ini, Raja Salman dan ribuan delegasi lain juga akan berlibur ke Bali. (Fathoni)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/75808/kesan-raja-salman-terhadap-rakyat-indonesia

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Kamis, 26 Januari 2017

Kader IPNU-IPPNU Harus Berani Katakan Kebenaran

Jakarta, Pesantren Al-Amien Purwokerto. PC IPNU-IPPNU Jakarta Timur menyelenggarakan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) angkatan ke-3 dengan tema Membentuk Karakter Pelajar NU yang Kompetitif dan Inspiratif.

Acara yang dilaksanakan Ahad 27 Januari di Yayasan Islam Nurul Huda, Lubang Buaya Jakarta timur, diharapkan menambah kader-kader NU yang memahami ihwal organisasi, berani mengatakan kebenaran dan punya keberpihakan pada kaum lemah.

Kader IPNU-IPPNU Harus Berani Katakan Kebenaran (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader IPNU-IPPNU Harus Berani Katakan Kebenaran (Sumber Gambar : Nu Online)


Kader IPNU-IPPNU Harus Berani Katakan Kebenaran

Kita memang masih butuh banyak kader penerus perjuangan IPNU-IPPNU yang pro aktif dan memiliki kompetensi yang kuat guna menjawab tantangan zaman saat ini, dan melalui makesta ini kami berjarap IPNU-IPPNU khususnya di Jakarta Timur mampu menjawab tantangan itu. papar ketua IPNU Jakarta Timur, rekan Maulana Hamzah.

"Dan yang lebih penting lagi, kader IPNU-IPPNU harus berani katakan kebenaran," lanjutnya.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Acara yang berlangsung satu hari penuh dan dihadiri puluhan kader IPNU-IPPNU baru dari beberapa sekolah ini dibuka oleh rekan Ahmad Murodi Mursyid selaku tuan rumah sekaligus senior IPNU tingkat nasional.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Acara ini dihadiri pula oleh Sekjen PW IPNU DKI Jakarta Abdul Majid, dan juga ketua PW IPPNU DKI Jakarta Nurlaela.

Redaktur : Hamzah Sahal

Kontributor : Yudhi Permana

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/42139/kader-ipnu-ippnu-harus-berani-katakan-kebenaran

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Selasa, 17 Januari 2017

Keutamaan Hari Arafah

Ketika Allah s.w.t memerintkah Nabi Ibrahim a.s. untuk menyeru kepada manusia untuk mengerjakan haji, maka beliau bergegas berseru : "Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah membangun rumah (Ka'bah) maka berhajilah ke sana". Semua manusia telah menjawab seruan itu bahkan calon embrio yang masih berada dalam sperma lelaki dan sel telur perempuan.

Keutamaan Hari Arafah
Keutamaan Hari Arafah


Allah s.w.t. berfirman:

{ وَأَذِّن فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالاً وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَميِقٍ } [الحج:27]

Artinya : "Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan dating kepadamu dengan berjalan kaki atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka akan dating dari segenap penjuru yang jauh". [QS. Al-Hajj : 27]

Pada hari-hari semacam ini (permulaan Dzul Hijjah) jama'ah haji saling bertemu di rumah Allah dengan mengumandangkan Talbiyah untuk memenuhi seruan Nabi Ibrahim a.s. seraya mengharapkan ridho dari Allah s.w.t. dan membentangkan diri untuk mendapatkan curahan rahmat yang Allah turunkan di hari-hari seperti ini yang pada puncaknya adalah pada hari Arafah.

Hari Arafah merupakan hari pembebasan dari Neraka bagi mereka yang menjaga pendengarannya dari hal yang buruk, bagi mereka yang turut berpuasa di hari tersebut dengan mengharapkan keridhoan dari Tuhannya. Hal ini tak lain karena Allah s.w.t. telah menjamin pengampunan dosa bagi mereka yang berpuasa di hari Arafah.

Rasulullah s.a.w. bersabda:

"من صام يوم عرفة غفر له سنة أمامه وسنة خلفه, ومن صام عاشوراء غفر له سنة". رواه الطبراني في الأوسط

Artinya : "Barang siapa yang berpuasa di hari Arafah, maka dia diampuni (dari dosanya) setahun setelah dan sebelumnya. (Sedangkan) barang siapa yang berpuasa pada hari Asyura', maka ia diampuni (dari dosa) setahun". HR. Thabrani dalam Al-Ausath

Hari Arafah adalah puncak dari harapan para jama'ah haji, sebab pada hari itulah mereka bias memperoleh segala pengharapan. Begituhalnya Tuhan menatap mereka dengan pandangan keridhoan.

Rasulullah s.a.w. bersabda:

"إِنَّ اللَّهَ - تعالى - تطوَّل – أي تفضل - عَلَى أَهْلِ عَرَفَاتٍ يُبَاهِي بهم الْمَلاَئِكَةَ يَقُولُ : يَا مَلاَئِكَتِي ، انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي شُعْثًا ، غُبْرًا أَقْبَلُوا يَضْرِبُونَ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ ، فأشهدكم أَنِّي قَدْ أَجَبْتُ دَعَاءهُمْ ، وَشَفَعْتُ رَغْبَتَهُمْ ، وَوَهَبْتُ مُسِيئَهُمْ لِمُحْسِنِهِمْ ، وَأَعْطَيْتُ مُحْسِنيهُمْ جَمِيعَ مَا سَأَلُونِي غَيْرَ التَّبِعَاتِ الَّتِي بَيْنَهُمْ ". رواه أبو يعلى

Artinya: "Sesungguhnya Allah s.w.t. memberikan banyak anugerah kepada orang-orang yang wukuf di Arafah seraya membanggakan mereka di hadapan para Malaikat dan berfirman : "Wahai para malaikatku, lihatlah kepada para hambaku yang lusuh penuh dengan debu, mereka menghadap kepadaku dari segala penjuru yang jauh. Maka aku saksikan kepada kalian bahwa aku telah mengabulkan do'a mereka, memberikan harapan mereka, memberikan orang yang berlaku buruk kepada yang berlaku baik pada mereka dan aku telah memberikan kepada orang-orang yang berbuat baik pada mereka segala apa yang mereka minta kepadaku selain hal-hal yang masih bersangkutan di antara mereka". (HR. Abu Ya'la)

Lebih dari itu, Hari Arafah adalah hari paling agung di mana Allah mengampuni dosa-dosa Kaum Mukminin di segala penjuru dunia mana kala mereka membentangkan diri untuk mendapatkan anugerah Allah yang dicurahkan pada hari tersebut dengan do'a yang sungguh-sungguh.

Rasulullah s.a.w. bersabda:

"إذا كان يوم عرفة لم يبق أحد في قلبه ذرة من إيمان إلا غفر له. فقيل : يا رسول الله المعروف خاصة؟ أي – لمن وقف في عرفة خاصة – أم للناس عامة؟ قال : بل للناس عامة". رواه أبو داود

Artinya : "Jika tiba hari Arafah, tidaklah seseorang masih mempunyai setitik iman dalam hatinya melainkan ia akan diampuni. Lantas ada yang bertanya : Ya Rasulallah, apakah terkhusus bagi yang wukuf di Arafah saja atau untuk semua manusia?, Rasulullah menjawab : Untuk semua manusia". HR. Abu Daud

Pada hari ini (Arafah) adalah hari pembebasan dari Api Neraka dan Allah s.w.t. sangat bermurah hati dan penuh dengan kasih sayang. Diriwayatkan dari Jabir r.a., beliau berkata:

"ما من يوم أفضل عند الله من يوم عرفة ينزل الله تعالى إلى سماء الدنيا فيباهي بأهل الأرض أهل السماء فيقول انظروا إلى عبادي جاؤوني شعثا غبرا ضاجين جاؤوا من كل فج عميق يرجون رحمتي ولم يروا عقابي فلم ير يوما أكثر عتقا من النار من يوم عرفة". رواه البيهقي

"Tidak ada hari yang lebih utama di hadapan Allah melebihi Hari Arafah. (Urusan) Allah s.w.t. turun ke langit dunia, Allah pun membanggakan penduduk bumi kepada penduduk langit seraya berfirman : "Lihatlah kepada hamba-hambaku yang datang kepadaku dengan tubuh lusuh penuh debu menggaduh. Mereka datang dari segala penjuru yang jauh dengan mengharapkan rahmatKu sedangkan mereka tidaklah melihat siksaanku". Maka tidaklah ada hari di mana pembebasan dari Neraka itu melebihi di Hari Arafah". (HR. Baihaqi)

Paling utamanya do'a pada Hari Arafah baik bagi jama'ah haji ataupun yang lainnya adalah :

"لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ"

Rasulullah s.a.w. bersabda :

"خير الدعاء دعاء يوم عرفة, وأفضل ما قلته أنا والنبيون من قبلي : لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ". رواه الإمام مالك

Artinya : "Sebaik-baik do'a adalah do'a pada Hari Arafah. Dan sebaik-baik perkataan yang aku ucapkan begitu juga Para Nabi sebelumku adalah : Laa Ilaaha Illallaahu Wahdahu Laa Syariika Lahu, Lahul Mulku Wa Lahul Hamdu Yuhyii Wa Yumiitu Wa Huwa 'Alaa Kulli Syai'in Qodiir (Tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu baginya. Kerajaan dan pujian hanyalah miliknya. Maha menghidupkan dan mewafatkan. Dan Dia berkuasa atas segalanya)". HR. Imam Malik

Adapun do'a yang sering dipanjatkan Nabi s.a.w. pada Hari Arafah adalah :

"اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِيْ نَقُوْلُ, وَخَيْراً مِمَّا نَقُوْلُ, اَللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ, وَإِلَيْكَ مَآبِيْ وَلَكَ رَبِّيْ تُرَاثِيْ, اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَّاتِ الْأَمْرِ, اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَهِبُّ بِهِ الرِّيْحُ".

Artinya : "Ya Allah segala puji hanyalah milikMu sebagaimana kami ucapkan dan bahkan lebih baik dari pada apa yang kami ucapkan. Ya Allah, hanyalah untukMu Shalat, hidup dan matiku. Hanyalah kepadaMu tempat kembaliku. Hanyalaha milikmu segala peninggalanku. Ya Allah, sungguh aku berlindung padaMu dari siksa kubur, gangguan dalam hati dan terpecahnya segala urusan. Ya Allah, sungguh aku berlindung padaMu dari keburukan yang tertiup bersama angin".

Di antara kedermawanan Allah s.w.t. dengan segala kemurahan dan anugerah yang Dia limpahkan serta pengampunan atas segala dosa kepada para hambanya serta pembebasan mereka dari Api Neraka di segala penjuru dunia pada Hari Arafah itu membuat Setan merasa sakit yang sangat serta merasakan kerugian yang sangat besar (sebab telah lama ia menjerumuskan manusia, malah diampuni dosa mereka). Rasulullah s.a.w. bersabda:

"ما رؤى الشيطان يوما هو فيه أصغر ولا ادحر ولا أحقر ولا أغيظ منه في يوم عرفة وما ذاك الا لما رأى من تنزل الرحمة وتجاوز الله عن الذنوب العظام". رواه الإمام مالك

Artinya : "Tidak ada hari di mana Setan Nampak lebih kerdil, terusir dan marah melebihi di Hari Arafah. Tidaklah hal itu terjadi melainkan karena dia melihat limpahan rahmat dan pengampunan Allah dari dosa-dosa besar". (HR. Imam Malik). [Pesantren Al-Amien Purwokerto]

Imam Abdullah El-Rashied, mahasiswa Fakultas Syariah, Imam Shafie College, Mukalla, Hadramaut, Yaman.

Catatan:

Artikel ini disarikan dari Khutbah yang disampaikan oleh Dr. Salim Abu Bakar Al-Haddar, Wakil Dekan Fakultas Syariah di Imam Shafie College pada hari Jum'at 7 Dzul Qo'dah 1437 H / 8 September 2016 di Masjid Imam Syafi'I, Mukalla, Hadramaut, Yaman.

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/09/keutamaan-hari-arafah.html

Senin, 16 Januari 2017

RSI Siti Hajar Sidoarjo Layani Check Up Gratis

Sidoarjo, Pesantren Al-Amien Purwokerto. Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo menggadakan annual check up gratis. Yang unik peserta pengecekan kesehatan itu adalah para kiai, nyai dan warga sekitar rumah sakit. Sedikitnya 150 peserta mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis ini.

Koordinator annual check up RSI Siti Hajar Sidoarjo dr Endah Nugrohowati mengatakan, para peserta mendapatkan layanan dari rumah sakit seperti pemeriksaan kesehatan, laboratorium, rekam jantung, dan pemeriksaan berat badan.

RSI Siti Hajar Sidoarjo Layani Check Up Gratis (Sumber Gambar : Nu Online)
RSI Siti Hajar Sidoarjo Layani Check Up Gratis (Sumber Gambar : Nu Online)


RSI Siti Hajar Sidoarjo Layani Check Up Gratis

Setelah masing-masing peserta diperiksa, keesokan harinya mereka mendapatkan resep dan obat sesuai penyakitnya masing-masing serta mendapatkan tambahan gizi.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

"Karena pesertanya para kiai, nyai dan rata-rata sudah berumur, jadi sakitnya bermacam-macam. Ada yang sakit kencing manis, darah tinggi, tulang keropos, dan yang paling banyak adalah penyakit linu," terang Endah, Kamis (18/2).

Ia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan itu berjalan selama tiga hari sejak 16-18 Pebruari. Bagi yang diperiksa tanggal 16 Pebruari, konsultasi kesehatan serta pengambilan obatnya jatuh pada tanggal 17 Pebruari. Demikian juga mereka yang diperiksa pada tanggal 17, pengambilan obat, pemberian gizi, dan konsultasi kesehatannya jatuh pada tanggal 18 Pebruari.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Gelombang pertama, sambung Endah, pesertanya sekitar 100 orang. Sedangkan gelombang kedua sekitar 50 orang. Jadi total pesertanya sekitar 150 orang.

Ia juga berpesan kepada para peserta layanan ini agar menghindari makanan maupun minuman yang bisa mengganggu kesehatan. "Kalau bisa makannya harus diatur, seperti tidak makan melinjo, bebek dan lain sebagainya yang bisa mengakibatkan penyakit. Karena kondisinya sudah lanjut," pesan Kepala Instalasi Laboratorium itu.

Sementara KH Asmuni A Umar (82) warga Dusun Magersari, Desa Kedungcangkring, Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo menyatakan senang bisa mengikuti pengobatan dan pemeriksaan yang diadakan oleh RSI Siti Hajar.

Ia menyatakan bahwa dengan adanya kegiatan itu, dirinya bisa mengetahui kondisi dan kesehatannya. "Alhamdulillah, saya juga rutin setiap tahun mengikuti kegiatan ini," kata Kiai Asmuni. (Moh Kholidun/Alhafiz K)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/65862/rsi-siti-hajar-sidoarjo-layani-check-up-gratis

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Senin, 02 Januari 2017

Bersama Membangun Bangsa dalam Keberagaman

Yogyakarta, Pesantren Al-Amien Purwokerto. Maraknya tindakan intoleransi dan kekerasan antarumat beragama yang berkembang saat ini membuat Forum Pengasuh Pesantren Muda (FP2M) Jawa Timur mengadakan kunjungan dan Dialog Lintas Iman dengan tema Bersama dalam Keberagaman untuk Membangun Bangsa ke Komunitas Gusdurian Yogyakarta.

Acara tersebut bertempat di Forest Kitchen & Gelato, Kamis (18/8). Hadir dalam acara tersebut antara lain Pengasuh Muda dari Jawa Timur, Gusdurian Jogja, dan Delegasi lintas Iman, Gus, pendeta, dan Pastur Yogyakarta.

Bersama Membangun Bangsa dalam Keberagaman (Sumber Gambar : Nu Online)
Bersama Membangun Bangsa dalam Keberagaman (Sumber Gambar : Nu Online)


Bersama Membangun Bangsa dalam Keberagaman

Tujuan dilaksanakan acara ini yang pertama adalah silaturahim dan menjalin hubungan hati-ke hati antarumat beragama, kata Zahrul Azhar Asad.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Gus Han, sapaan akrabnya menambahkan bahwa komunikasi antarumat beragama yang ada di Indonesia diharapkan menjadi panutan bagi keberagaman dan keberagamaan di seluruh dunia.

Banyak sekali kasus intoleransi antarumat beragama yang terjadi. Bisa jadi yang melakukan malah bukan dari orang yang beragama dan tidak memiliki pengetahuan agama yang dalam. Tetapi memanfaatkan agama untuk kepentingan mereka dan mendapatkan keuntungan, lanjut Gus Han.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Robertus Triwidodo PR, Pastur Gereja Katholik Santrobetus Paulus menjelaskan bahwa di Jogja sendiri yang kita kenal sebagai The City Of Tolerance belakangan ini juga marak laku intoleransi antar umat beragama. Beberapa kasus misalnya penutupan tempat ibadah, pelarangan aktivitas ibadah dan lain sebagainya.

Ini adalah tantangan kita bersama, bagaimana membangun kerukunan di dalam masyarakat di tengah keberagaman ini. Kalau kita kuat dalam membangun kerukunan, seperti rumput kalau akarnya sudah kuat dan rekat meskipun ada provokasi pasti akan kuat juga, tegasnya.

Indrianto Adiatmo selaku pendeta di GKJ Solo Berharap bahwa para pemuda di indonesia memiliki sikap keterbukaan dan toleransi yang sama seperti yang dilakukan oleh Forum Pengasuh Pesantren Muda dan juga Gusdurian.

Satu yang menjadi pedoman agama Islam khususnya NU dan Insyaallah agama lain juga sepakat bahwa mari kita eratkan tali persaudaraan kita dan janganlah kita berpecah belah. Mari kita bersama mengembalikan semangat dan kesadaran untuk menghargai kebhinekaan dan tidak terjebak dalam gerakan-gerakan intoleransi sampai pada perilaku kekerasan, jelas Misbakhul Munir pengasuh Pesantren Pare Kediri. (Muhlisin/Fathoni)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/70555/bersama-membangun-bangsa-dalam-keberagaman

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Selasa, 20 Desember 2016

Menolak Tunduk Pada Amerika

Kesan seram, angker dan sangar terpancar dari sorot matanya yang tajam. Tapi, kesan itu akan terhapus seketika begitu ia mengembangkan senyumnya yang manis. Dialah Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad.

Saat menyempatkan diri menginjakkan kaki di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (12/5) lalu, dari tatap matanya, tersirat jelas keteguhan sikap dan kerasnya pendirian seorang Ahmadinejad. Dalam acara silaturrahmi dengan ulama NU dan sejumlah tokoh nasional, pemimpin yang layak disebut Singa Padang Pasir ini menuturkan banyak hal tentang negaranya. Termasuk rencana pengembangan nuklir berikut ancaman invasi Amerika Serikat (AS).

Sungguh luar biasa, di bawah kepemimpinannya, negara berkembang seperti Iran berani lantang berkata tidak kepada keadidayaan AS. Apalagi, ketika sang adidaya itu sudah berani campur tangan terhadap urusan dalam negeri Iran dengan banyak melancarkan protes dan kecaman.

Tak tanggung-tanggung, negara pimpinan Tony Blair Inggris dan beberapa negara sekutu lainnya, yang selama ini lebih banyak menganggukkan kepala saat berhadapan dengan dikte AS, ikut-ikutan menekan Iran.

Menolak Tunduk Pada Amerika (Sumber Gambar : Nu Online)
Menolak Tunduk Pada Amerika (Sumber Gambar : Nu Online)


Menolak Tunduk Pada Amerika

Saat ini, ia dan negara yang dipimpinnya sedang jadi pusat perhatian dunia karena program nuklirnya. AS bersama sekutunya mengancam akan memberi sanksi militer terhadap negeri Teluk Persia itu jika tak menghentikan aktivitas nuklirnya. Namun, mantan Walikota Teheran ini tak gentar. Ia menolak untuk menghentikan aktivitas nuklirnya.

Diceritakan, sikap penolakan itu pernah ia sampaikan juga kepada tim Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Ia mempertanyakan mengapa Iran dilarang mengembangkan program nuklir meski untuk kepentingan damai, sementara banyak negara lain, termasuk AS sendiri juga melakukan hal yang sama.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Kalau nuklir dianggap buruk, kenapa kalian (Barat) memiliki. Kalau memang nuklir dianggap baik, kenapa kami (Iran) tidak boleh, ungkap Ahmadinejad.

Pria yang pernah berseteru dengan mantan Presiden Iran Mohammad Khatami ini tahu sikap keras kepalanya itu akan membuat AS dan sekutunya berang, tapi ia tak peduli. Di hadapan ulama NU dengan lantang ia mengatakan, Tak penting mereka (Barat) marah.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Kalaupun AS dan sekutunya benar-benar akan menyerang Iran, Ahmadinejad dan rakyatnya tak takut. Ia menyatakan telah siap menghadapi berbagai resiko terburuk, seperti serangan militer AS bersama sekutunya. Bangsa Iran tidak takut, tegasnya.

Bahkan dengan nada meremehkan, Ahmadinejad meragukan kesungguhan ancaman negara pimpinan George W Bush berikut sekutunya yang akan menyerang negaranya. Menurutnya, AS tahu kalau Iran adalah sebuah kekuatan besar yang tak akan bisa ditaklukkan dengan mudah. Ancaman itu, baginya tak lebih dari upaya propaganda AS untuk menakut-nakuti Iran.

Jauh kemungkinan mereka (AS) akan menyerang negara kami. Itu hanyalah propaganda psikologi mereka saja untuk menakut-nakuti rakyat Iran dan juga bangsa Islam. Saya kira mereka tahu kalau Iran adalah kekuatan besar, Iran adalah bangsa yang besar, terang Ahmadinejad.

Namun demikian, sikap tak mau diatur oleh dominasi AS itu bukan berarti ia adalah seorang yang antikompromi. Dalam berbagai kesempatan ia selalu menekankan pentingnya menggunakan jalan dialog guna mencari penyelesaian atas ketegangan Iran-AS.

Republik Islam Iran sebagai negara yang memiliki aktivitas nuklir, siap melakukan pembicaraan dengan semua negara, termasuk dengan negara-negara yang memiliki kekuatan nuklir dan dunia internasional untuk menenangkan ketegangan ini, kata Ahmadinejad.

Dikatakan, ia bersedia berunding dengan siapa pun, termasuk presiden AS, guna menghindarkan konflik soal isu nuklir tersebut. Negaranya akan tetap melakukan negosiasi dengan catatan AS harus menghilangkan sikap dan tingkah lakunya yang buruk. "Kita tidak hanya membela hak kami, tetapi membela hak semua negara," jelasnya. Karena itu, ia Ahmadinejad menjelaskan, dengan semakin memperkuat posisi, maka Iran bisa membela kemerdekaan mereka. (Moh. Arief Hidayat)

Dari (Warta) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/4455/menolak-tunduk-pada-amerika

Kamis, 08 Desember 2016

Ini Klarifikasi dan Alasan Kiai Said Aqil Masuk Pengurus Yayasan Kristen

Pernyataan KH Said Agil Siraj soal Yayasan Peduli Pesantren (YPP) Pesantren Al-Amien Purwokerto - Reaksi berlebihan keluar dari kalangan Islam radikal ekstrim ketika KH Said Aqil Siraj dikabarkan jadi Ketua Pembina Yayasan Peduli Pesantren (YPP), yayasan yang bergerak ingin membantun banyak pesantren di Indonesia dalam bidang pembangunan fisik.

Ini Klarifikasi dan Alasan Kiai Said Aqil Masuk Pengurus Yayasan Kristen
Ini Klarifikasi dan Alasan Kiai Said Aqil Masuk Pengurus Yayasan Kristen


Kiai Said yang saat ini masih menjabat Ketum PBNU aktif makin dihujat ketika beredar sebuah surat dimana ia bertandatangan sebagai Pembina Yayasan Badan Perguruan Sekolah Menengah Kristen Jawa Barat (BPSMK-JB).

Kedua yayasan tersebut diprotes oleh mereka karena berbasis Kristen. YPP didirkan oleh Hari Tanoe Soedibyo (HT), yang kebetulan beragama kristen, sementara BPSMK-JB jelas dan terang milik umat yang beragama Kristen.

Hanya karena alasan Kristen itulah, kalangan Islam sumbu pendek menghasut umat Islam untuk tidak lagi mempercayai Kiai Said, yang artinya tidak usah lagi percaya NU dan kiai-kiai nya yang dianggap sudah dibeli oleh orang kafir. Naudzubillah.

Saking kerasnya reaksi, bahkan ada pula yang menghasut untuk mencopot Kiai Said dari jabatan Ketum PBNU. Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten yang konon mewakili 3496 pondok pesantren sempat membuat pengumuman menolak YPP.

Mereka tidak pernah bertanya kepada KH Said Aqil Siraj, tapi mudah menjustifikasi sebagai bolokurowo kafirin kepet. Padahal, Kiai Said bersedia menjadi pengurus kedua yayasan tersebut karena beliau hanya berharap kepada HT, pendiri YPP, agar mendapatkan hidayah dari Allah Swt. Yayasan tersebut adalah pintu masuk untuk dakwah. Bukankah ini hal yang mulia?

Bahkan, Kiai Said melakukan adzan dan iqomah seolah-olah hanya ditujukan kepada HT agar mendapatkan hidayah. Bukankah ini dakwah sesungguhnya? Silakan baca lengkap keterangan yang didapatkan Pesantren Al-Amien Purwokerto dari Isfah Abidal Aziz, ini:

Keterangan Kiai Said soal YPP Dalam sejarahnya, KH Said Agil Siraj sudah puluhan kali mensyahadatkan non muslim. Artinya, keterangan bahwa Kiai Said anti kepada Islam adalah bohong belaka. Itu hanya pernyataan yang dibuat untuk menghancurkan karakter NU dan para kiainya. Lihat saja, akhir-akhir ini, seiring terus menghangatnya Pilkada DKI Jakarta, hanya NU yang diserang oleh kalangan cingkrang jenggot kobong. Mereka mentarget NU bubar lebih cepat. Ya hayyu ya qoyyum, ya qohhar ya jabbar! [Pesantren Al-Amien Purwokerto]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/12/ini-klarifikasi-dan-alasan-kiai-said-aqil-masuk-jadi-pembina-yayasan-kristen.html

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Pesantren Al-Amien Purwokerto sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Pesantren Al-Amien Purwokerto. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Pesantren Al-Amien Purwokerto dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock