Sleman, Pesantren Al-Amien Purwokerto. Penasehat PSNU Pagar Nusa, KH Suharbillah, adalah murid dari pendiri Pagar Nusa, KH Maksum Jauhari (Gus Maksum), sekaligus termasuk salah satu pendiri organisasi tersebut. Saat turut serta mendirikan organisasi Pagar Nusa (tahun 1985), usianya memang masih terbilang muda, sekitar 22 tahun.
Mengenai sosok Gus Maksum, KH Suharbillah memiliki cerita, bahwa di saat PSNU Pagar Nusa akan mengadakan sebuah pertandingan antardaerah, Gus Maksum tidak menyetujui.
Gus Maksum, Seumur Hidup untuk Pencak Silat! (Sumber Gambar : Nu Online) |
Gus Maksum, Seumur Hidup untuk Pencak Silat!
Saya yang bagian matur beliau. Awalnya beliau bilang tidak setuju, dengan pertimbangan tidak adanya dana, ceritanya kepada Pesantren Al-Amien Purwokerto, saat ditemui usai menghadiri acara pembukaan pelatihan pelatih tingkat nasional PSNU Pagar Nusa, Senin (03/03), di Gedung Youth Centre, Tlogoadi, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta.Pesantren Al-Amien Purwokerto
Namun, ketika dikatakan acaranya masih perlu persiapan tiga bulan lagi, Gus Maksum berkata; Tiga bulan lagi nanas saya sudah panen, silahkan uangnya digunakan sebagai dana.Ia juga menceritakan, bahwa di saat Gus Maksum sedang sakit dan ada wartawan yang ingin menemuinya untuk melihat gerakan, Gus Maksum masih bisa mempraktikkan gerakannya.
Pesantren Al-Amien Purwokerto
Beliau adalah sosok yang seumur hidupnya adalah untuk pencak silat, baik saat sehat maupun saat sakit. Bahkan kebun nanasnya pun diberikan untuk Pagar Nusa, tandasnya.KH Suharbillah, barangkali memang tak banyak yang mengenal nama itu. Usianya sudah tidak dapat dikatakan muda lagi, 66 tahun. Ia pun tak segan bercerita bahwa tidak sedikit orang yang menganggap bahwa ia sudah meninggal.
Lho, wong iku sih urip ta?, (Lho, orang itu masih hidup kah?) ujarnya sambil terkekeh-kekeh menirukan orang-orang yang tidak percaya jika ia masih hidup.
Sosoknya yang berbadan tinggi-besar, disertai kumis dan jenggot yang dibiarkannya memanjang, tentu akan memberikan kesan sedikit seram pada orang yang pertama kali melihatnya. Ia sendiri mengakui itu. Namun siapa sangka, dibalik wajah seram tersebut tersimpan keramahan yang luar biasa.
KH Suharbillah kini berharap agar generasi PSNU Pagar Nusa dapat mengokohkan dan sekaligus mewariskan ilmu pencak silat tidak dengan sepotong-potong, tapi secara utuh.
Artinya, tidak hanya dari aspek bela diri saja yang akan dikuasainya, yang nantinya dapat memunculkan sikap arogan, namun juga aspek lainnya, seperti seni-budaya dan asma (aspek batin). Asma sendiri menurut KH Suhar Billah, adalah untuk mengikat bahwa tidak ada yang melebihi kekuatan Allah, sesuai dengan slogan PSNU Pagar Nusa, laa ghaaliba illa billah.
Kami juga berharap, pada akhirnya nanti para pendekar yang dilahirkan oleh PSNU Pagar Nusa bukanlah menjadi orang yang salah dalam mengamalkan ilmu, melainkan menjadi penolong masyarakat, tambah pria asli Trenggalek, Jawa Timur, tersebut. (Dwi Khoirotun Nisa/Abdullah Alawi)
Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/50562/gus-maksum--seumur-hidup-untuk-pencak-silat
Pesantren Al-Amien Purwokerto
EmoticonEmoticon