Fathul Qadir, Metrologi Islam Nusantara Karya Kiai Jombang (1921)

Kitab Fathul Qadr f Ajibil Maqdr dikarang oleh KH Mashum Ali, ulama besar Nusantara dari Jombang, Jawa Timur (w. 1351 H/ 1933 M). Kitab ini membahas kajian ilmu ukur dan timbangan, atau yang juga disebut metrologi dan surveying (the science of measurement).

Kitab ini ditulis dalam bahasa Arab dan Melayu beraksara Arab (Jawi), dan kadang diselingi dengan bahasa Jawa. Dalam kolofon, disebutkan jika kitab ini diselesaikan pada tahun 1339 Hijri (1921 Masehi). Kitab ini lalu dicetak oleh Maktabah Salim Nabhan, Surabaya (tanpa tahun). Versi cetakan Nabhan, tebal kitab ini sebanyak 24 halaman.

Fathul Qadir, Metrologi Islam Nusantara Karya Kiai Jombang (1921) (Sumber Gambar : Nu Online)

Fathul Qadir, Metrologi Islam Nusantara Karya Kiai Jombang (1921)

Dalam ensiklopedi Wikipedia, disebutkan jika metrologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran, kalibrasi dan akurasi di bidang industri, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Ilmu ini erat kaitannya dengan satuan ukuran dan timbangan. Dalam tradisi Arab-Islam, bidang ini dikenal dengan terma ilm al-maqdr wa al-maqys wa al-mashah, yang erat kaitannya dengan ilm al-jabr wa al-riydhiyyt (ilmu hitung dan eksakta Islam).

Meski tipis, namun kitab ini secara ringkas merangkum pelbagai macam satuan ukuran dan timbangan dalam dalam enam pasal besar, yaitu (1) pasal tentang al-Maqys (neraca hitung), (2) pasal tentang Maqdr al-Khuthth (ukuran jarak), (3) pasal tentang al-Suthh (satuan geodesi), (4) pasal tentang Maqdr al-Ajsm (satuan ukur jarak dan berat benda), (5) pasal tentang al-Awzn al-Jwiyyah (ukuran dalam tradisi Jawa), dan (6) pasal tentang al-Awzn al-Arabiyyah (ukuran dalam tradisi Arab).

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Satuan ukur dan timbangan yang dikaji dalam kitab ini berasal dari tiga tradisi yang berbeda-beda, yaitu satuan ukuran dan timbangan dalam tradisi Arab-Islam, Barat, dan Jawa. Dalam kitab ini juga disebutkan panduan menyamakan (qiys) antar satuan ukuran dan timbangan dalam tiga tradisi yang berbeda itu.

Pesantren Al-Amien Purwokerto

Dalam tradisi Arab-Islam, misalnya, terdapat satuan ukuran Sh, Qushbah, Qullah, Qrth, Farsakh, dan lain-lain. Dalam tradisi Barat, terdapat ukuran gram, meter, pound, mil, hektar, dan lain-lain. Sementara, dalam tradisi Jawa, terdapat satuan ukuran luas seperti Bahu, Kikil, Jengkal, Lupit, Kecrit, Idu, dan lain-lain.

Sosok pengarang kitab ini, yaitu KH Mashum Ali Seblak (Jombang), terhitung sebagai sosok cendikiawan Islam Nusantara yang unik. Meski berasal dari latar belakang kalangan Islam Tradisional, namun beliau menguasai pelbagai macam ilmu pengetahuan eksakta secara mumpuni.

KH Mashum bin Ali bin Abdul Jabbar dilahirkan di Maskumambang, Gresik, pada tahun 1305 H (1887 M). Beliau adalah cucu dari KH Abdul Jabbar Maskumambang, sekaligus keponakan dari KH Faqih bin Abdul Jabbar Maskumambang. KH Mashum Ali juga menantu dari Hadratussyekh KH Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Selain menulis dalam bidang metrologi dan surveying sebagaimana yang tertuang dalam Fathul Qadr f Ajib al-Maqdr, KH Mashum Ali juga menulis dua buah karya dalam bidang astronomi, yaitu al-Durs al-Falakiyyah dan Badi al-Masil. Karya beliau lainnya adalah al-Amtsilah al-Tashrfiyyah dalam bidang morfologi Arab (ilmu sharaf), yang sangat populer di kalangan para pengkaji gramatika Arab di Nusantara. (A. Ginanjar Syaban)

Dari (Pustaka) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/74302/fathul-qadir-metrologi-islam-nusantara-karya-kiai-jombang-1921